Teknologi Jaringan 3G
Melihat perkembangan
teknologi informasi pada saat ini berkembang seiring dengan revolusi
teknologi informasi.
Hal ini terlihat pula dalam perkembangan teknologi dibidang
telekomunikasi yang
berkembang pesat teknologinya dan layanan komunikasi bergerak di dunia
(mobile evolutions).
Perkembangan
teknologi telekomunikasi di dunia terjadi dengan sangat pesat dikarenakan
kebutuhan untuk
berkomunikasi dan bertukar data dengan cepat, mudah dan mobile. Salah
satu teknologi komunikasi yang sedang mulai banyak di implementasikan,
khususnya di Indonesia adalah teknologi wireless 3G (Third Generation) atau
generasi ketiga untuk komunikasi selular.
Teknologi wireless 3G
atau generasi ketiga untuk komunikasi selular merupakan
teknologi komunikasi
yang berevolusi dan berkembang karena tuntutan teknologi
komunikasi yang
memerlukan pertukaran data yang besar, cepat dan dapat digunakan dimana saja
atau mobile. Tetapi sebelum membahas teknologi wireless 3G, kita harus
memahami sedikit cara
kerja berdasarkan modulasinya yang umum digunakan dalam
teknologi komunikasi
seluler yang akan menjadi dasar perbedaan kemampuan pada
teknologi komunikasi
pada tiap generasi sebelum teknologi 3G (0G, 1G, 2G, 2.5G) dan
sedikit membahas
pengembangan teknologi setelah 3G (3.5G dan 4G).
Ada 3 teknik
komunikasi berdasarkan modulasi yang umum di gunakan, yaitu:
1. Frequency
Division Multiple Access ( FDMA)
FDMA merupakan
teknologi komunikasi wireless yang pertama di implementasikan
dan digunakan oleh
publik. Menggunakan transmisi analog dimana kanal tiap
pengguna dibedakan
berdasarkan frekuensi (satu pengguna di satu frekuensi, mirip
dengan prinsip
stasiun radio).
2. Time
Division Multiple Access ( TDMA)
TDMA merupakan
teknologi komunikasi wireless yang dikomersialkan tahun 1993,
menggunakan transmisi
digital dimana Penggunaan saluran frekuensi menggunakan
batasan waktu. Suara
yang masuk kedalam saluran/kanal dikompresi kedalam
format digital dan
mempunyai ukuran yang kecil. Secara kapasitas TDMA
mempunyai daya
tampung menerima panggilan yang lebih luas dibanding model
analog pada FDMA
3. Code
Division Multiple Access ( CDMA)
CDMA merupakan
teknologi komunikasi wireless dimana pengiriman data (voice)
yang masuk kedalam
saluran/kanal dan akan dipecah-pecah menjadi potongan yang
kecil-kecil dan masuk
kedalam saluran frekuensi yang terpisah-pisah, kemudian
paket data yang
kecil-kecil tersebut akan disebarkan dengan kode yang “unik” dan
hanya dapat diterima
pada penerima yang mempunyai kesesuaian data yang akan
diambil.
Gambar perbedaan FDMA, TMDA dan CDMA
Gambar
perbedaan FDMA, TMDA dan CDMA
Isi
Dalam bab pembahasan
ini akan dijelaskan tentang perkembangan teknologi wireless. Baik
sebelum teknologi sebelum
3G yang terdiri dari teknologi 0G, 1G, 2G, dan 2.5G, Teknologi 3G
sendiri, dan
pengembangan teknologi 3G yang terdiri dari teknologi 3.5G dan sekilas tentang
4G.
2.1 Teknologi Sebelum
3G
Teknologi jaringan
wireless sebelum teknologi 3G dapat dibagi empat generasi, yaitu:
1. Teknologi Generasi
Awal / Zero Generation (0G)
Generasi awal (0G)
atau Mobile radio telephone ini merupakan teknologi telepon selular
modern permulaan,
dimana menggunakan jaringan gelombang radio (radiotelephone) khusus
(terpisah dan
tertutup dengan jaringan lain yang sejenis) dengan jangkauan jaringan yang
terbatas dan dapat
terhubung dengan jaringan telepon umum biasa. Dipergunakan biasa pada
mobil dan truk agar
dapat berkomunikasi dengan jaringan telepon biasa. Mobile radio
telephone ini dikenal
dengan nama dagang WCCs (Wireline Common Carriers, AKA
telephone companies), RCCs (Radio
Common Carriers), and two-way radio dealers.
(prinsipnya seperti
jaringan komunikasi Polisi atau Taxi (walkie-talkie), hanya saja Mobile
radio telephone ini
mempunyai nomor telepon tersendiri dan terhubung dengan jaringannya
tersendiri).
Yang temasuk
teknologi 0G ini adalah:
1. PTT (Push to
Talk atau Press-to-Transmit)
Merupakan teknologi
jaringan komunikasi dengan metode half-duplex (sangat mirip
walkie-talkie, hanya
ini terhubung dengan jaringan Selular) yang digunakan untuk
berkomunikasi (sampai
saat ini PTT masih diimplementsikan pada jaringan selular yang
ada samapi saat ini
ada 43 operator yang mendukung PTT di seluruh dunia, untuk di
Indonesia tidak ada
operator yang mendukung teknologi ini, tetapi untuk handsetnya
(handphone) tersedia
dipasaran, contoh dari vendor Nokia beberapa seri 32xx, 5140i, 66xx,
61xx, 62xx, 7270,
7360, 7610 dan seri N70, 90, 91, E60, E61, E70).
2. MTS (Mobile
Telephone System) di Amerika Serikat.
Teknologi
radiotelephone half-duplex ini dikembangan Bell System, di
implemetasikan
pertama kali di kota
St. Louis pada tanggal 17 Juni 1946, dengan berat handsetnya 80
pound (sekitar 29
Kg), dengan permulaan hanya 3 saluran untuk melayani komunikasi
seluruh pelangannya,
kemudian bertambah sampai 32 saluran dengan 3 frekuensi.
Jaringannya terbatas
hanya diarea perkotaan saja. Untuk di Amerika utara jaringan MTS
berakhir di era
80-an.
3. IMTS (Improved
Mobile Telephone Service) di Amerika Serikat.
Merupakan
radiotelephone yang sudah full duplex dan menggunakan gelombang Low VHF
(35–44 MHz, 9
Saluran), High VHF (152–158 MHz, 11 Saluran), dan UHF (454–460
MHz, 12
saluran).Dipernalkan pada tahun 1969 sebagai penganti teknologi MTS.
4. AMTS (Advanced
Mobile Telephone System) di Jepang.
Merupakan teknologi
komunikasi radio yang di implementasikan di Jepang, beroperasi
menggunakan frekuensi
900 MHz.
5. OLT (Offentlig
Landmobil Telefoni,” Public Land Mobile Telephony”) di
Norwegia
Merupakan jaringan
komunikasi bergerak pertama yang kali diperkenalkan pada 1
Desember 1966.
Beroperasi pada gelombang VHF 160 Mhz dan sudah mendukung
komunikasi full
duplex dan tahun 1976 sudah melayani seluruh wilayah Skandavia. OLT
tergantikan NMT (
Nordic Mobile Telephony) pada tahun 1990.
6. MTD (Mobilelefonisystem
D, atau Mobile telephony system D) di Swedia.
Merupakan teknologi
manual telepon bergerak yang beroperasi pada frekuensi 450 MHz
yang diperkenalkan
tahun 1971 dan berakhir tahun 1987 tergantikan oleh NMT ( Nordic
Mobile Telephony).
7. Autotel /PALM (Public
Automated Land Mobile) di Kanada
Merupakan jaringan radiotelephone
non selular yang beroperasi di gelombang VHF,
dikembangkan di
daerah pedesaan British Columbia, Kanada.
8. ARP (Autoradiopuhelin,
"telepon radio mobil") di Finlandia.
ARP diperkenalkan
pada tahun 1971 , menggunakan frekuensi 150 MHz (80 saluran pada
gelombang 147.9 -
154.875 MHz) untuk beroperasi dan masih menggunakan transmisi
half-duplex pada masa
awalnya, tetapi dalam perkembangannya mendukung full-duplex.
ARP terkenal
dengan jangkuan jaringannya yang meliputi 100% wilayah Finlandia dan
banyak penggunannya.
9. B-Netz di Jerman
Barat.
Diperkenalkan tahun
1972 sebagai jaringan komersial komunikasi bergerak umum Negara
kedua selain jaringan
telepon umum biasa. B-Netz tergantikan C-Netz.
Kemampuan
teknologi 0 G (Zero Generation):
Kemampuan teknologi 0
G ini hanya dapat bisa melayani komunikasi suara saja
dan merupakan
teknologi awal komunikasi bergerak (mobile) yang di
implementasikan dan
di komersilakan.
Kelemahan
teknologi 0 G :
1. Metoda
transmisinya masih half-duplex meski pada perkembangannya
mendukung full-duplex.
2. Jumlah pelangan
dan jangkauan jaringannya sangat terbatas.
3. Tidak mendukung
komunikasi data.
2. Teknologi Generasi
Pertama (1G)
Generasi pertama atau
1G merupakan teknologi handphone pertama yang diperkenalkan pada era
80-an dan masih menggunakan sistem analog. Generasi pertama ini menggunakan
teknik komunikasi yang disebut Frequency Division Multiple Access (FDMA).
Teknik ini
memungkinkan untuk membagi-bagi alokasi frekuensi pada suatu sel untuk
digunakan masing-masing pelanggan di sel tersebut, sehingga setiap pelanggan
saat melakukan pembicaraan memiliki frekuensi sendiri (prinsipnya seperti pada
stasiun radio dimana satu stasiun radio hanya menggunakan satu frekuensi untuk
siarannya).
Yang temasuk
teknologi 1G ini adalah:
1. AMPS (Advanced
Mobile Phone Service) atau IS-136 di Amerika Serikat.
Teknologi
dikembangkan oleh Bell Labs sekitar tahun 1970-an, pertama kali diperkenalkan
di New Jersey dan
Chicago pada tahun 1978 dan dikomesialkan di Amerika Serikat tahun
1983 dan berakhir
pada tahun 2000, menggunakan frekuensi 800 MHz "Cellular" FM band.
AMPS cara kerjanya
hampir sama dengan IMTS (0G).
2. NMT ( Nordic
Mobile Telephony) di Negara-negara Skandavia (Denmark,
Finlandia,
Norwegia dan Swedia),
Swish, Belanda, Eropa Timur (Hungaria, Polandia, Bulgaria,
Republik Ceko,
Slovakia, Slovenia, Serbia, Kroasia, Bosnia, negara-negara Baltik), Rusia
sebagian Timur Tengah
(Oman) dan sebagian Asia.
Teknologi ini
berkembang sekitar tahun 1980-an. Terdiri
NMT450 (Nordic
Mobile Telephones/450) yang
dikembangkan oleh
Ericsson dan Nokia tahun 1981 dan
beroperasi pada 450
MHz dan menggunakan FDD
(Frequency
division duplex) FDMA. Kemudian NMT-F versi
Perancis dari NMT900
diperkenalkan tahun 1986 dan
beroperasi pada 900
MHz. Untuk jaringan MNT sampai saat ini masih beroperasi di 30
negara.
3. HICAP, di Jepang.
HICAP dikembangkan
oleh NTT (Nippon Telegraph and Telephone) bulan Desember
1988, menggunakan
frekuensi carrier 25KHz menggunakan FDMA sebagai jaringan dari
NTT mobile solution.
4. TACS (Total
Access Communications System) di Inggris, Italia, Spanyol, Austria,
Irlandia, Jepang dan
beberapa negara Eropa.
Teknologi yang
dikembangkan Motorola yang hampir sama dengan AMPS (Advanced
Mobile Phone Service) diperkenalkan
tahun 1985. Merupakan standar analog yang
dominan dipakai di
Eropa beroperasi pada frekuensi 900 MHz. Di Jepang TACS (Total
Access Communications
System) dikenal dengan nama Japanese Total
Access
Communication (JTAC) di
perkenalkan di Jepang tahun Juni 1991. TACS akhirnya
tergantikan oleh
teknologi GSM, tetapi khusus di Inggris TACS tergantikan dulu oleh
ETACS tahun 1987
(sama dengan TACS hanya ETACS memakai saluran yang lebih
banyak daripada TACS)
sebelum benar-benar tergantikan oleh GSM.
5. C 450 di Jerman
Barat, Portugal dan Afrika Selatan.
Muncul tahun 1980-an
dan berakhir tahun 1988 , menggunakan frekuensi 450 MHz.
6. C-Netz di Austria
dan Jerman.
Menggunakan teknologi
yang sama dengan C 450 dan merupakan penganti teknologi BNetz,
diperkenalkan tahun
1981 dan berakhir tahun 1988, dikenal sebagai Motorphone
System 512 yang
dioperasikan oleh Vodacom SA.
7. Mobitex, di Eropa
(Swedia) dan Amerika Utara.
Dikembangkan oleh
Ericsson, berdasarkan standar dari OSI.Di Amerika Utara, Mobitex
beroperasi padat 900
MHz, sedangkan di Eropa pada 400-450 MHz. Mobitex dipergunakan
oleh militer, Polisi,
Pemadam kebakaran dan Jasa Ambulan karena keamanan dan
ketahanan jaringannya
dibandingan teknologi selular yang lain.
8. DataTAC di Amerika
Serikat (oleh ARDIS) dan Australia (oleh Telecom
Australia/Telstra).
Teknologi ini
dikembangan oleh Motorola untuk melayani komunikasi data. Beroperasi di
frekuensi 800 MHz,
dengan kecepatan data sampai 19.2 kbit/s.
9. CDPD (Cellular
Digital Packet Data) di Amerika Serikat.
Teknologi
diperkenalkan pada tahun 1992, CDPD memberi kemampuan kepada D-AMPS/
AMPS untuk komunikasi
suara maupun data menggunakan kanal jaringan sampai
kecepatan 19,2
Kbit/s, beroperasi pada frekuensi 800 MHz dan 900 MHz. Mirip dengan
GPRS, sebagai data
paket pada jaringan, CDPD dapat menjalankan aplikasi Internet
Protocol (IP) dan
dapat bertindak sebagai ekstensi internet di mana pengguna dapat merasa
online terus menerus.
Walaupun demikian, pada awal diperkenalkannya, belum ada aplikasi
mobile internet yang
dapat menggunakan teknologi CDPD. Baru pada Mei 2000 AT&T
memperkenalkan
layanan PocketNet yang merupakan aplikasi mobile internet HDML
(mirip WAP) yang
menggunakan CDPD. Handset yang mendukung layanan ini kemudian
diciptakan dengan
kemampuan transfer data suara serta mobile internet. (CDPD merupakan
Teknologi sampingan
dari AMPS untuk layanan data saja, tetapi tidak berkembang karena
mahal dan gagal
berkompetisi dengan teknologi yang lebih baru (2G) dan terkalahkan oleh
GPRS).
Kemampuan
teknologi 1 G :
Kemampuan teknologi 1
G ini hanya dapat bisa melayani komunikasi suara saja
tidak dapat melayani
komunikasi data dalam kecepatan tinggi dan besar.
Kelemahan
teknologi 1 G :
Penggunaan teknologi
analog pada generasi pertama menyebabkan banyak
keterbatasan yang
dimiliki seperti kapasitas trafik yang kecil, jumlah pelanggan
yang dapat ditampung dalam
satu sel sedikit, dan penggunaan spektrum frekuensi
yang boros karena
satu pengguna menggunakan satu buah kanal frekuensi. Derau
intemodulasi (suara
tidak jernih).
1. Teknologi Generasi
Kedua (2G)
Teknologi generasi
kedua muncul karena tuntutan pasar dan kebutuhan akan kualitas
yang semakin baik.
Generasi 2G sudah menggunakan teknologi digital. Generasi ini
menggunakan mekanisme
Time Division Multiple Access (TDMA) dan Code Division
Multiple Access ( CDMA)
dalam teknik komunikasinya.
Yang Termasuk
Teknologi 2G, yaitu:
Berbasis TDMA,
yaitu :
1. Digital AMPS atau
IS-54 atau IS-136 (D-AMPS) di Amerika Serikat dan
Kanada.
Merupakan
pengembangan dari teknologi AMPS.Disebut juga TDMA – Time
Division Multiple
Access.
Beropersi pada frekuensi 800 MHz (824-849 and 869-
894 MHz) berdasarkan
standar IS-54 dan 1900 MHZ (standar IS-136 untuk
mendukung dual band
800 MHz dan 1900 MHz). D-AMPS merupakan telepon
selular yang sudah
digital, tetapi jaringannya masih mendukung jaringan analog
AMPS.
2. GSM (Global
System for Mobile Communications) di Eropa dan Asia.
Awal dari GSM diawali
dengan diadakannya konferensi pos dan telegraf di Eropa pada tahun 1982.
Konferensi ini membentuk suatu study group yang bernama Groupe
Special Mobile (GSM) untuk mempelajari dan mengembangkan sistem
komunikasi publik di Eropa. Pada tahun 1989, tugas ini diserahkan kepada European
Telecommunication Standards Institute (ETSI) dan GSM fase I
diluncurkan pada pertengahan 1991. Alasan munculnya GSM karena kebutuhan
bersama terhadap satu sistem jaringan baru yang dapat menjadi standar jaringan
yang berlaku dan dapat diterapkan di seluruh kawasan Eropa. Dalam sistem baru
juga harus terdapat kemampuan yang dapat mengantisipasi mobilitas pengguna serta
kemampuan melayani lebih banyak pengguna untuk menampung penambahan jumlah
subscriber baru. JaringanGSM merupakan jaringan yang paling banyak digunakan di
dunia, pada tahun 1993, sudah ada 36 jaringan GSM di 22 negara, termasuk
Indonesia dan akhir tahun 1993 berkembang menjadi 48 negara dengan 70 operator
dan pelanggan berjumlah 1 milyar. Kini GSM di gunakan di 212 negara dengan
jumlah pelanggan mencapai 2 Milyar di seluruh dunia.
GSM di Austria GSM
900 MHz dikenal dengan A1-Net dan di Jerman dikenal
dengan E-Netz (jaringan
GSM 1800 MHz).
3. PDC (Personal
Digital Celluler) yang dioperasikan di wilayah Jepang.
Diluncurkan pertama
kali Maret 1993 merupakan jaringan telekomunikasi
berdasarkan TDMA yang
di kembangkan oleh Jepang dan berlaku hanya di
Jepang saja, dasar
teknologinya sama dengan GSM, dan dioperasikan oleh NTT
DoCoMo pada
frekuensi 800 MHz (downlink 810-888 MHz, uplink 893-958
MHz), dan 1500 MHz
(downlink 1477-1501 MHz, uplink 1429-1453 MHz).
4. PHS (Personal
Handy System) atau PAS (Personal Access System) di China,
Jepang, Taiwan dan
beberapa negara Asia.
PHS di Jepang
diopersikan oleh J-Phone, mempunyai range frekuensi antara
1895-1918 MHz.
Mempunyai kemampuan two-way calling, roaming, high
speed data services,
suara yang jernih dan handover.
5. CSD (Circuit
Switched Data) di Amerika Serikat.
CSD menggunakan
single radio time slot untuk mentrasmisikan data pada
kecepatan 9.6 kbit/s
pada jaringan GSM Network dan Switching Subsystem dan
dapat dikoneksikan
dengan modem ke jaringan telepon biasa (PSTN)
komunikasi biasa dan
dial up service.
6. High Speed
Circuit Switched Data (HSCSD).
Teknologi ini
memiliki mekanisme transfer data circuit-switched yang mirip
dengan GSM, namun
memiliki kelebihan dalam kemampuan untuk
menggunakan lebih
dari satu timeslot dari 8 timeslot pada paket data GSM
untuk satu kali
koneksi (GSM hanya dapat menggunakan satu timeslot untuk
satu koneksi).
Kemampuan ini menjadikan HSCSD dapat mencapai kecepatan
transfer data hingga
57,6 kbps (HSCSD merupakan teknologi penunjang pada
jaringan GSM untuk
data, tetapi tidak komersilkan karena boros timeslot dan
tergantikan oleh GPRS
yang lebih baik).
7. iDEN (Integrated
Digital Enhanced Network) di Amerika Serikat, Kanada,
Argentina, Brazil,
Chile,China, Kolombia, El Salvador, Ekuador, Guam, Israel,
Japan, Jordan, Korea
Selatan, Mexiko, Peru, Philippina, Puerto Rico, Saudi
Arabia, Singapore.
Teknologi komunikasi
mobile berbasis TDMA ini dikembangkan oleh Motorola
dengan jumlah
jaringan di 20 negara beropersi di saluran 25 kHz, di manfaat
untuk radio truk dan
sellular telephone.
Berbasis CDMA,
yaitu :
1. CDMAone atau
Interim Standard 95 (IS-95) atau IS-95 CDMA atau TIAEIA-
95 di USA,
Korea Selatan, Kanada, Mexiko, India, Israel, Australia, Sri
Lanka, Venezuela,
Brazil dan China.
Merupakan sistem
digital yang berbasis teknologi CDMA (Code Division
Multiple Access),
beroperasi pada dua kelas gelombang (Band Class 1, 1900
MHz) dan (Band
Class 0, 800 MHz). Diperkenalkan oleh Qualcomm pada
pertengahan 1990-an
dan di dukung oleh AT&T, Motorola, Lucent, ALPS,
GSIC, Prime Co,
Samsung, Sony, US West, Sprint, Bell Atlantic, Time Warner.
Kemampuan
teknologi 2G :
Generasi kedua selain
digunakan untuk komunikasi suara, juga bisa untuk SMS
(Short Message
Service adalah layanan dua arah untuk mengirim pesan pendek
sebanyak 160
karakter), voice mail, call waiting, dan transfer data dengan
kecepatan
maksimal 9.600 bps (bit
per second). Kecepatan sebesar itu cukup untuk mengirim
SMS, download gambar,
atau ringtone MIDI. Kelebihan 2G dibanding 1G selain
layanan yang lebih
baik, dari segi kapasitas juga lebih besar. suara yang dihasilkan
menjadi lebih jernih,
karena berbasis digital, maka sebelum dikirim sinyal suara
analog diubah menjadi
sinyal digital. Perubahan ini memungkinkan dapat
diperbaikinya
kerusakan sinyal suara akibat gangguan noise atau interferensi
frekuensi lain.
Perbaikan dilakukan di penerima, kemudian dikembalikan lagi
dalam bentuk sinyal
analog, efisiensi spektrum/ frekuensi yang menjadi meningkat,
serta kemampuan
optimasi sistem yang ditunjukkan dengan kemampuan kompresi
dan coding data
digital. Tenaga yang diperlukan untuk sinyal sedikit sehingga
dapat menghemat
baterai , sehingga handset dapat dipakai lebih lama dan
ukuran baterai bisa
lebih kecil.
Kelemahan
teknologi 2 G:
Kecepatan transfer
data masih rendah. Tidak efisien untuk trafik rendah.
Jangkauan jaringan
masih terbatas dan sangat tergantung oleh adanya BTS (cell
Tower).
3. Teknologi Generasi
Dua Setengah (2.5G)
Teknologi 2.5G
merupakan peningkatan dari teknologi 2G terutama dalam platform
dasar GSM telah
mengalami penyempurnaan, khususnya untuk aplikasi data. Untuk
yang berbasis GSM
teknologi 2.5G di implementasikan dalam GPRS (General Packet
Radio Services) dan WiDEN,
sedangkan yang berbasis CDMA diimplementasikan
dalam CDMA2000 1x.
1. GPRS (General
Packet Radio Services).
GPRS merupakan
teknologi overlay yang disisipkan di atas jaringan GSM untuk
menangani komunikasi
data pada jaringan. Dengan kata lain dengan menggunakan
handset GPRS,
komunikasi data tetap berlangsung di atas jaringan GSM dengan
GSM masih menangani
komunikasi suara dan transfer data ditangani oleh GPRS.
Pengembangan
teknologi GPRS di atas GSM dapat dilakukan secara efektif tanpa
menghilangkan
infrastruktur lama, yaitu dengan penambahan beberapa hardware
dan upgrade software
baru pada terminal/station dan server GSM. Kecepatan
transfer data GPRS
dapat mencapai hingga 160 kbps. Teknologi GPRS memiliki 3
fitur keunggulan,
yaitu:
a. Allways Online.
GPRS menghilangkan mekanisme dial kepada pengguna pada
saat ingin mengakses
data, sehingga dikatakan GPRS selalu online karena
transfer data dikirim
berupa paket dan tidak bergantung pada waktu koneksi.
b. An Upgrade to
existing networks (GSM dan TDMA). Adopsi sistem GPRS tidak
perlu menghilangkan
sistem lama karena GPRS dijalankan di atas infrastruktur
yang telah ada.
c. An Integral
part of EDGE and WCDMA. GPRS merupakan inti dari mekanisme
pengiriman paket data
untuk teknologi 3G selanjutnya.
GPRS dibagi menjadi 3
kelas berdasarkan kemampuannya, yaitu :
1. Kelas A
Dapat dihubungkan ke
jaringan GPRS dan GSM (suara, SMS) pada waktu
besamaan
penggunannya, perangkat yang mendukung kelas A masih tersedia
sampai saat ini.
2. Kelas B
Dapat dihubungkan ke
jaringan GPRS dan GSM (suara, SMS) tetapi hanya satu
yang dapat digunakan
pada waktu yang sama. Ketika layanan GSM (telepon atau
SMS) digunakan, maka
GPRS harus menunggu dan akan otomatis aktif kembali
setelah layanan GSM
(telepon atau SMS) diakhiri. Kebanyakan perangkat GPRS
termasuk dalam kelas
B.
3. Kelas C
Untuk menghubungkan
layanan GPRS atau GSM (suara,SMS), harus dilakukan
pengantian layanan
secara manual antara kedua layanan (hampir sama seperti kelas
B hanya pergantian
jaringan yang aktif tidak otomatis).
Manfaat dari
teknologi GPRS :
1. Client-Server
Services yang memungkinkan pengaksesan data yang tersimpan
dalam suatu
basisdata. Contoh penerapan aplikasi ini adalah pengaksesan
WEB melalui browser.
2. Messaging Services
yang
ditujukan untuk komunikasi antar individu
pengguna dengan
memanfaatkan storage server untuk penanganan pesan
sebagai tempat
penyimpanan pesan sementara / intermediate sebelum
diterima oleh
pengguna. Conoth hasil layanannya yaitu aplikasi Multimedia
Message Service(MMS)
yang digunakan untuk pengiriman data pesan
multimedia melalui
jaringan GSM dengan menggunakan telepon seluler.
3. Real-time
conversational Services yang memberikan layanan komunikasi dua
arah kepada pengguna
secara real-time. Beberapa contoh penerapannya
adalah pada aplikasi
internet dan multimedia semisal Voice over IP (VOIP)
dan video
conferencing.
4. Tele-action
services.
2. WiDEN (Wideband
Integrated Dispatch Enhanced Network)
WiDEN merupakan
pengembangan dari iDEN (2G) dari sisi software yang
dikembangkan oleh
Motorola dan diperkenalkan pada tahun 1993. WiDEN mampu
mentransfer data
sampai kecepatan 100 Kbps dan telah digunakan di 20 negara.
3. CDMA2000 1x
Release 0/RTT (1 times Radio Transmission Technology) atau
IS-2000 (berdasarkan
standar dari ITU) atau CDMA2000 (berdasarkan
standar dari 3GPP2 (3rd
Generation Partnership Project) ).
Merupakan teknologi
pengembangan dari CDMAone dengan penambahan
kemapuan pada
layanannya dan beroperasi di frekuensi 400 MHz, 800 MHz, 900
MHz, 1700 MHz, 1800
MHz, 1900 MHz, dan 2100 MHz (khusus di Indonesia
beroperasi pada 800
Mhz dan 1900 Mhz).
CDMA2000 merupakan
teknologi berbasis CDMA yang banyak di terapkan di
dunia, diantaranya :
1. Di Amerika
Serikat oleh operator Verizon Wireless, Sprint PCS, Alltel,
MetroPCS, Cellular
South, U.S. Cellular, Cellcom, dan Cricket
Communications (untuk
Leap Wireless) menggunakan jaringan CDMA200 1x.
2. Di Afrika
Selatan, Layanan CDMA2000 1x dilayani oleh operator Neotel
beroperasi pada
frekunsi 800 mHz.
3. Di Banglades,
Layanan CDMA2000 1x dilayani oleh operator Pacific
Telecom's CityCell..
4. Di Brazil,
Layanan CDMA2000 1x dilayani oleh operator VIVO saja.
5. Di China,
Layanan CDMA2000 1x dikuasai oleh operator China Unicom
6. Di Estonia,
Layanan CDMA2000 1x dilayani sejak Juli 2007 oleh operator
Eesti Energia
(beroperasi pada frekuensi 450 MHz) anak perusahaan Televõrk
AS.
7. Di India,
Layanan CDMA2000 1x di layani oleh BSNL, Reliance
Communications and
Tata Teleservices.
8. Di Indonesia,
Layanan CDMA2000 1x dilayani oleh operator Mobile-8
(mayoritas), Bakrie
Telkom, Telkom Flexi, dan Indosat Starone.
9. Di Kanada oleh
operator SaskTel, Manitoba Telecom Services, Bell Mobility,
Aliant, dan TELUS
Mobility.
10. Di Kenya oleh
operator Telcom Kenya, Flashcom LTD, and E.M.
Communications Ltd,
tetapi jaringan CDMA2000 1x (dikenal dengan nama
"popote" )
hanya tersedia di ibukota Nairobi saja.
11. Di Latvia,
Layanan CDMA2000 dilayani oleh operator Lavia Triatel
12. Di Maroko,
Layanan CDMA2000 1x dilayani oleh operator Wana.
13. Di Mexiko oleh
operator Iusacell dan Unefon.
14. Di Moldova,
Layanan CDMA2000 1x dilayani oleh operator Moldova Unite
sejak Maret 2007.
15. Di Nepal,
Layanan CDMA2000 1x di layani oleh Nepal Telecom dan United
Telecom Limited.
16. Di Pakistan,
Layanan CDMA2000 1x dilayani oleh operator PTCL , World
Call ,GoCdma.
17. Di Selandia
Baru, Layanan CDMA2000 1x dilayani oleh operator New
Zealand Telecom.
18. Di Sri Lanka dioperasikan
oleh 5 CDMA operator (yang terbesar adalah Sri
Lanka Telecom (SLT)
yang melayani seluruh wilayah Sri Lanka). Operator
lainnya adalah Suntel
dan Lanka Bell yang beroperasi di frekuensi 800 MHz
dan DBN and Tritel
beroperasi di frekuensi 450 MHz.
19. Di Ukraina,
Layanan CDMA2000 1x dilayani oleh operator PEOPLEnet
sejak tahun 2007 .
20. Di Venezuela,
Layanan CDMA2000 1x dilayani oleh operator Movilnet dan
movistar.
2.2. Teknologi
Generasi Ketiga (3G)
Teknologi generasi
ketiga (3G Third Generation) dikembangkan oleh suatu kelompok
yang diakui dan
merupakan kumpulan para ahli dan pelaku bisnis yang berkompeten
dalam bidang teknologi
wireless di dunia.
Apa itu 3G
(Third Generation)
ITU (Intenational
Telecomunication Union) mendefisikan 3G (Third Generation)
sebagai teknologi
yang dapat unjuk kerja sebagai berikut :
1. Mempunyai
kecepatan transfer data sebesar 144 kbps pada kecepatan user 100
km/jam.
2. Mempunyai
kecepatan transfer data sebesar 384 kbps pada kecepatan berjalan
kaki.
3. Mempunyai
kecepatan transfer data sebesar 2 Mbps pada untuk user diam
(stasioner).
Tetapi dari 5
teknologi yang ada dan berdasarkan kesepakatan 3G tertuang dalam
International Mobile
Telecommunications 2000 (IMT 2000) dan antara lain
memutuskan bahwa
standar 3G akan bercabang menjadi 3 standar sistem yang akan
diberlakukan di
dunia, yaitu :
1.
Wideband-CDMA (WCDMA),di dukung oleh Europea
Telecommunications
Standards Institute (ETSI) dan
operator GSM di Eropa dan tempat lain.
Diawal tahun 1998,
W-CDMA diikutsertakan dalam standar ETSI yaitu
UMTS (Universal
Mobile Telecommunications System).
2. CDMA2000 (CDMA2000
1X EV-DO & CDMA2000 1X EV-DV) didukung
oleh komunitas CDMA
Amerika Utara, dipimpin oleh CDMA Development
Group (CDG).
3. (TD-SCDMA) didukung
oleh China.
1. Teknologi 3G
diperkenalkan pada awalnya adalah untuk tujuan sebagai berikut:
a. Menambah efisiensi
dan kapasitas jaringan
b. Menambah kemampuan
jelajah (roaming)
c. Untuk mencapai
kecepatan transfer data yang lebih tinggi
d. Peningkatan
kualitas layanan (Quality of Service – QOS)
e. Mendukung
kebutuhan internet bergerak (mobile internet)
Frekuensi yang
digunakan oleh teknologi 3G, yaitu :
1. Frekuensi
penerimaan (downlink) 1920-1980 MHz.
2. Frekuensi
pengiriman (uplink) 2110-2170 MHz.
Kemampuan
teknologi 3G :
Memiliki kecepatan
transfer data cepat (144kbps-2Mbps) sehingga dapat melayani
layanan data
broadband seperti internet, video on demand, music on demand, games
on demand, dan on
demand lain yang memungkinkan kita dapat memilih program
musik, video, atau
game semudah memilih channel di TV. Kecepatan setinggi itu
juga mampu melayani
video conference dan video streaming lainnya.
Kelebihan 3G
dari generasi-genersi sebelumnya :
1. Kualitas suara
yang lebih bagus.
2. Keamanan yang
terjamin.
3. Kecepatan data
mencapai 2 Mbps untuk lokal/Indoor/slow-moving access dan
384 kbps untuk wide
area access.
4. Support beberapa
koneksi secara simultan, sebagai contoh, pengguna dapat
browse internet
bersamaan dengan melalukan call (telepon) ke tujuan yang
berbeda.
5. Infrastruktur
bersama dapat mensupport banyak operator dilokasi yang sama.
Interkoneksi ke other
mobile dan fixed users.
6. Roaming nasional
dan internasional.
7. Bisa menangani packet-and
circuit-switched service termasuk internet (IP) dan
videoconferencing. Juga high
data rate communication services dan asymetric
data transmission.
8. Efiensi spektrum
yang bagus, sehingga dapat menggunakan secara maksimum
bandwidth yang
terbatas.
9. Support untuk multiple
cell layer.
10. Co-existance and
interconnection dengan satellite-based services.
11. Mekanisme billing
yang baru tergantung dari volume data, kualitas service dan
waktu.
Yang Termasuk
Teknologi 3G :
1. EDGE (Enhanced
Data Rates for Global/GSM Evolution) atau E-GPRS
(Enhanced -General
Packet Radio Services).
EDGE (Enhanced Data
rate GSM Evolution) merupakan salah satu standar
untuk wireless data
yang diimplementasikan pada jaringan selular GSM
diperkenalkan pertama
kali pada tahun 2003 dan merupakan tahapan lanjutan
dalam evolusi menuju mobile
multi media communication . Kecepatan transfer
data EDGE bahkan
dapat mencapai kecepatan hingga 236.8 kbit/s dengan
menggunakan 4
timeslots dan 473.6 kbit/s dengan menggunakan 8 timeslots.
Dengan EDGE, operator
selular dapat memberikan layanan komunikasi data
dengan kecepatan
Iebih tinggi dibanding GPRS General Packet radio Service),
di mana GPRS hanya
mampu melakukan pengiriman data dengan kecepatan
sekitar 25 Kbps.
Begitu juga bila dibandingkan platform lain, kemampuan
EDGE mencapai 3-4
kali kecepatan akses jalur kabel telepon (biasanya sekitar
30-40 kbps) dan
hampir 2 kali lipat kecepatan CDMA 2000 1X yang hanya
sekitar 70-80 kbps.
Layanan berbasis teknologi EDGE berkemampuan
memberikan berbagai
aplikasi layanan generasi ketiga, yakni : high quality
audio streaming,
video streaming, on line gaming, high speed download, high
speed network
connection, push to talk dan lain-lain. Sejak pertengahan tahun
2000, platform
teknologi Internasional GERAN (GSM EDGE Radio Access
Network) telah
mengadopsi seluruh spesifikasi 3GPP (third Generation Project
Partnersip), hal ini
menjadikan teknologi EDGE masuk dalam kelompok
teknologi yang
memenuhi kualifikasi generasi ketiga UMTS 3G..EDGE di
seluruh dunia pada
bulan November 2006 telah di terapkan 156 jaringan
operator GSM di 92
negara dan akan terus berkembang menjadi 213 jaringan
operator GSM di 118
negara. Di Indonesia EDGE di impentasikan oleh
Telkomsel, Excelcom,
dan Indosat. EDGE di sebut juga teknologi 2.75 G tetapi
karena kecepatan
transfer datanya sama dengan 3G maka EDGE di masukan ke
3G.
2. W-CDMA (Wideband
- Coded Division Multiple Access) atau UMTS
(Universal Mobile
Telecommunication System).
Universal Mobile
Telecommunication System (UMTS) merupakan salah sistem
generasi ketiga yang
dikembangkan di Eropa dan mualai dipernalkan tahun
2004. Standarisasi
dari UMTS ini dilakukan oleh European Telecommunication
Standard Institution
(ETSI),
selain itu Intertational Telecommunications Union
Telecommunication
Standardisation Sector (ITU-T) mengerjakan sistem yang
sama dinamakan International
Mobile Telecommunation System 2000 (IMT
2000). Kedua
badan standarisasi ini dapat melakukan kerjasama sehingga
terbentuk satu sistem
untuk masa yang akan datang. UMTS dirancang sehingga
dapat menyediakan
bandwith sebesar 2 Mbits/s. Layanan yang dapat diberikan
UMTS diupayakan dapat
memenuhi permintaan pemakai dimanapun berada,
artinya UMTS
diharapkan dapat melayani area yang seluas mungkin, jika tidak
ada cell UMTS pada
suatu daerah dapat di route-kan melalui satelit. UMTS
dapat digunakan oleh
perkantoran, rumah dan kendaraan. Layanan yang sama
dapat diberikan untuk
pemakai indoors dan outdoors, public areas dan private
areas, urban dan
rural. Frekeunsi radio yang dialokasikan untuk UMTS adalah
1885-2025 MHz dan
2110-2200 MHz. Pita tersebut akan digunakan oleh cell
yang kecil (pico
cell) sehingga dapat memberikan kapasitas yang besar pada
UMTS. Multiple akses
yang digunakan dapat mengalokasikan bandwith secaradinamis sesuai dengan
kebutuhan pelanggan. Research and Technology
Development in
Advanced Communications Technologies in Europe (RACE)
telah mengembangkan
dua jenis multiple akses yakni Code Division Multiple
Acces (CDMA) dan Time
Division Multiple Acces (TDMA), dari keduanya ini
belum diputuskan yang
akan digunakan. W-CDMA sudah di implentasikan di
Japan, Eropa dan
Asia, dan akan dikembangkan di 55 negara pada tahun 2006.
Sedangkan jaringan
UMTS di Indonesia mulai di implentasikan oleh operator
Telkomsel, Excelcom
(XL3G) dan Indosat pada jaringan GSM, setelah
mendapat lisensi dari
pemerintah dalam penggunaan frekuensi (menggunakan
frekuensi 1900 MHz
berdasarkan aturan yang baru, sehingga operator yang
beroperasi (CDMA -
Telkom Flexi dan dan Indosat Starone) pada frekuensi itu
harus pindah ke
frekuensi 800 MHz secara bertahap).
Frekuensi UMTS
berbagai Negara dan kawasan :
Asia dan Eropa
(umumnya) pada frekuensi 2100 MHz (downlink) dan
1900 MHz (uplink)
Amerika Serikat
(oleh operator AT&T Mobility) pada frekuensi 1900
MHz / 850 MHz.
Amerika pada
frekuensi 2100 MHz (downlink) / 1700 MHz (uplink) .
Eropa pada
frekuensi 900 MHz.
Australia dan
Jepang pada frekuensi 800 MHz.
3. CDMA2000-1X EV/DV
(Evolution/Data/Voice) dan CDMA2000-1X EV-DO
(Data Only)/ (Data
Optimized) atau IS-856.
Merupakan teknologi
yang didukung oleh komunitas CDMA Amerika Utara,
dipimpin oleh CDMA
Development Group (CDG). CDMA2000-1X EV
(Evolution)
dan CDMA2000-1X EV-DO ini merupakan pengembangan dari
teknologi CDMA2000 1x
Release 0/RTT atau CDMA2000 (2.5G). Pada
awalnya CDMA2000
1xEV-DO (Rev. 0) hanya bisa mengirim data sampai 2,4
Mbps, tetapi kemudian
berkembang sehingga CDMA2000 1xEV-DO (data
only) yang dibagi
menjadi 3 berdasarkan kecepatan tranfer datanya, yaitu :
2. CDMA2000
1xEV-DO Revisi A (T-1 speeds) bisa mengirimkan data sampai
2,45 Mbps sampai 3.1
Mbps dan mendukung aplikasi seperti konferensi video.
3. CDMA2000
1xEV-DO Revisi B ini mampu melakukan transmisi data
maksimal sampai 73,5
Mbps.Varian lainnya adalah CDMA2000 1xEV-DV
yang mengintegrasikan
layanan suara dan layanan multimedia data paket
berkecepatan tinggi
secara simultan pada kecepatan sampai 3,09 Mbps namun
keduannya umumnya
hanya mempunyai kecepatan transfer pada 300 Kbps.
4. CDMA2000
1xEV-DO Revisi C dikenal dengan nama UMB (Ultra Mobile
Broadband) dapat
mendukung kecepatan data hingga 280 Mbps pada kondisi
puncak (275 Mbps
downstream dan 75 Mbps upstream) sehingga dapat
dikategorikan kedalam
4G (Fourth-Generation), dapat melayani layanan IPbased
Voice (VOIP),
multimedia, broadband, Teknologi informasi,
entertainment dan
jasa elekronik komersial juga mendukung penuh jaringan
jasa wireless pada
lingkungan mobile sehingga tidak beda dengan jaringan Wi-
Fi, WiMAX, UWB, dll.
4. TD-CDMA
(Time Division Code Division Multiple Access) atau UMTS-TDD
(Universal
Mobile Telecommunication System - Time Division Duplexing) di
Eropa.
Merupakan
jaringan data mobile standar teknologi 3G yang dibangun pada
jaringan
selular telepon mobile standar UMTS/WCDMA dimana keduanya baik
UMTS/WCDMA
maupun TD-CDMA/UMTS-TDD tidak saling mendukung
dikarenakan
perbedaan cara kerja, desain, teknologi dan frekuensi yang dipakai.
Di Eropa
frekuensi yang dipakai UMTS-TDD ada pada 2010-2020MHz yang
dapat mentransfer
data pada kecepatan 16 Mbps (pada saat kecepatan
maksimum
baik Downlink maupun Uplink).
5. GAN (Generic
Access Network) atau UMA (Unlicensed Mobile Access)
Teknologi
ini di adopsi oleh 3GPP pada bulan April 2005. GAN di tujukan agar
system
telekomunikasi dapat berjalan secara roaming dan dapat menangani
jaringan
LAN (WLAN) dan WAN dalam telepon mobile secara bersamaan.
6. HSPA (High-Speed
Packet Access)
HSPA
merupakan teknologi dari penyatuan dari protocol teknologi mobile sebelumnya,
sehingga memperluas
dan menambah kemampuan (terutama dari sisi kecepatan transfer data) dari
protokol UMTS yang telah ada sebelumnya. Karena adanya perbedaan kemapuan
(downlink dan uplink) tersebut HSPA di bagi menjadi 2 standar, yaitu :
HSDPA (High
Speed Downlink Packet Access)
Merupakan standar
HSPA dengan kemampuan dari sisi kecepatan transfer
downlinknya (dari
jaringan ke handset), dimana HSDPA dapat mencapai
kecepatan downlink
7.2 Mbps dan secara teori dapat ditinggkatkan sampai
kecepatan 14.4 Mbps
dengan maksimum uplink 384 kbps. HSDPA selain dapat
digunakan oleh
handphone tetapi dapat pula digunakan oleh Notebook untuk
mengakses data dengan
kecepatan tinggi.
HSUPA (High
Speed Uplink Packet Access)
Merupakan standar
HSPA dengan kemampuan dari sisi kecepatan transfer
uplinknya (dari
handset ke jaringan), dimana HSUPA dapat mencapai kecepatan
uplink secara teori
sampai kecepatan 5.76 Mbps, tetapi HSUPA ini tidak
implentasikan
(dikomersialkan) dan handsetnya tidak dibuat.
7. HSPA+ (HSPA
Evolution)
Merupakan teknologi
pengembangan dari HSPA terutama pada kecepatan
transfer data yang
dapat mencapai kecepatan 42 Mbit/s pada downlink dan 11
Mbit/s pada uplink.
8. FOMA (Freedom
of Mobile Multimedia Access) di Jepang.
FOMA merupakan
jaringan 3G pertama di dunia yang mengimplentasikan WCDMA,
diluncurkan pada
tahun 2001. FOMA merupakan penamaan layanan
3G oleh operator NTT
DoCoMo.
9. HSOPA (High
Speed OFDM Packet Access)
Merupakan teknologi
pengembangan dari UMTS terutama pada teknologi
antena yang
menggunakan Orthogonal Frequency Division Multiplexing
(OFDM) dan multiple-input
multiple-output (MIMO). HSOPA dikenal juga
sebagai Super 3G dapat
mentransfer data sampai kecepatan 100 Mbit/s untuk
downlink dan 50
Mbit/s untuk uplink
10. TD-SCDMA (Time
Division Synchronous Code Division Multiple Access).
Merupakan teknologi
generasi ketiga ini masih dikembangkan China oleh
Chinese Academy of
Telecommunications Technology (CATT), Datang dan
Siemens AG atas
proposal dari China Wireless Telecommunication Standards
group (CWTS)
kepada ITU (badan PBB untuk telekomunikasi) pada tahun
1999. Teknologi yang
dikembangkan untuk menghilangkan ketergantunganpada teknologi barat, tetapi
kurang banyak diminati para operator di Asia
dikarenakan memerlukan
perangkat keras (hardware) yang benar-benar baru
dan tidak bisa
menggunakan teknologi sebelumnya (CDMA2000 1x). TDSCDMA
menggunakan frekuensi
2010 MHz - 2025 MHz (khusus di China),
dengan kecepatan
transfer data dari 9.6 kbits/s sampai 2048 kbits/s.
Kelemahan
Teknologi 3G
Memerlukan Kontrol
Daya “Ideal” dan belum mencukupinya kecepatan transfer
data dalam melayani
layanan multimedia yang memerlukan kecepatan yang
mumpuni.
Komentar
Posting Komentar